Sapi ternak adalah hewan ternak anggota familia Bovidae dan subfamilia Bovinae. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai bahan pangan. Hasil sampingan, seperti kulit, jeroan, dan tanduknya juga kemudian dimanfaatkan. Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai untuk membantu bercocok tanam, seperti menarik gerobak atau bajak. Sapi hanyalah Binatang untuk di Pelihara kemudian di Potong dan di Makan, itu adalah sangat Betul. Sapi bukanlah mahluk atau benda yang tak BERPERASAAN, sapi sangat berperasaan dan sangat berpikiran. Itulah sebabnya cara kita se-hari2 dalam menanganinya secara individu, memberi makan serta memeliharanya secara menyeluruh, akan memberikan hasil sifat dan perilaku sapi yang berbeda-beda. Semakin banyak kita mempelajari dan memahami setiap perilaku serta apa yang mendasari perilaku sapi tersebut, kita akan mampu menanganinya dengan jauh lebih baik.
Sapi adalah binatang yang cerdas, selalu ingin tahu, tidak hanya menggunakan instingnya tapi juga pikiran dan perasaannya dalam menghadapi dan mengatasi keadaan yg dihadapinya. Mereka mempunyai daya ingat yang sangat baik, serta kemampuan beradaptasi yang memadai. Dengan memanfaatkan kelebihan tersebut, sapi sangat bisa di latih dan dibiasakan dengan keadaan yg anda inginkan. Perlakukan Sapi secara konsisten, maka mereka akan mengerti apa yang anda inginkan, sebaliknya anda pun akan mengerti apa yang mereka inginkan, sehingga hubungan timbal balik yang harmonis bisa tercipta.
Sapi merupakan hewan yang sangat sosial dan seringkali membentuk hubungan dekat dengan temannya. Seperti contoh ini, “Saat sapi betina bersama pasangan yang ia sukai, tingkat stres dalam hal detak jantung sangat berkurang dibanding saat sapi bersama sapi asing,” papar McLennan. Hasil temuan ini bisa sangat bermanfaat bagi para peternak, termasuk meningkatkan produksi susu dan mengurangi stres pada binatang yang sangat penting bagi kesejahteraan. Oleh karena itu dengan hal seperti itu dapat kita ketahui bahwa bukan manusia saja yang bisa mengalami hal-hal seperti itu hewan juga bisa mengalami hal seperti itu sehingga hal tersebut termasuk dalam psikologi hewan yang harus diketahui oleh semua orang termasuk peternak sapi.
Stress pada sapi adalah respon fiologis, psikologis dan perilaku, untuk mengadaptasi dan mengatur tekanan dari dalam maupun luar tubuh. Tekanan ini bisa berupa kejadian, situasi atau suatu obyek yang dilihat sebagai unsur yang menimbulkan stress dan menyebabkan reaksi stress sebagai hasilnya tekanan sangat bervariasi bentuk dan macamnya, mulai dari sumber-sumber psikososial dan perilaku seperti frusstasi, cemas dan kelebihan sumber-sumber bioekologi dan fisik seperti bising, polusi, dan temperatur, dan gizi.
Tekanan tersebut secara langsung akan mengakibatkan, penurunan nafsu makan, menghambat kenaikan berat badan, meningkatkan kasus penyakit pernafasan, kotoran menjadi lebih basah, dan pada kondisi yang lebih buruk akan menyebabkan kematian. Hal ini akan sangat merugikan para peternak sapi. Salah satu contoh penyebab sapi stress adalah perkelahian dan persaingan untuk memperebutkan pakan atau pasangannya.kondisi ini bisa terjadi jika sejumlah sapi yang berbeda ditempatkan pada satu kandang, Atau dalam satu kandang terdapat satu betina dan jantannya lebih. Dan juga tidak ada sekat-sekat pada kandangnya untuk memisahkan antara satu sapi dengan satu sapi lainnya. Hal itu menyebabkan sapi tersebut merasa bising dan cepat mengalami stress yang tinggi.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi stress pada sapi agar tidak merugikan yaitu : Penempatan ternak pada kandang yang teduh dan dilengkapi dengan kipas, pemberian air minum yang bersih, segar,dan dingin, hal ini dilakukan karena kebutuhan air minum pada saat stress akan berlipat ganda dibandingkan keadaan normalnya, mempertahankan konsumsi pakan dengan cara meningkatkan kualitas nilai nutrisi, memberikan pakan yang segar dan bersih, serta meningkatkan jumlah pemberian pakan pada saat kondisi udara dingin, pemberian suplemen mineral natrium dan kalium untuk mengganti mineral yang hilang akibat respirasi pengeluaran keringat dan atau urin yang berlebih, mengurangi asupan serat sehingga rumen dapat berfungsi dengan baik, pemberian pakan yang mengandung energi tinggi, pemberian feed additive yang tepat agar dapat memodifikasi fungsi rumen dan menstabilkan pH rumen dengan baik,sehingga kesehatan rumen terjaga yang akhirnya dapat mencegah terjadinya asidosis.
Sapi betina sangat berpengaruh besar bagi perkembangan fisik dan menanggulangi adanya stress meningkat. Banyak fakta mengatakan bahwa hampir sebagian sapi jantan adalah homo. Itu di karenakan bahwa tidak adanya sapi betina untuk pasangan, dan itu mengakibatkan sapi jantan mengalami stress yang meningkat. Sehingga sapi jantan tersebut terpaksa menggunakan sapi yang sesama jenisnya untuk melakukan reproduksi, juga bisa dikatakan sebagai homosexual. Jadi stress berat pada sapi dapat meningkatkan homosexsual pada sapi jantan.
Oleh karena itu untuk menghasilkan hasil ternak yang baik harus diperhatikan kesejahteraan sapi, agar mendapatkan hasil yang maksimal pula. Dan perlakuan terhadap hewan ternak bisa mempengaruhi hasil produksi. Karena itu, para petani dan peternak harus memahami psikologi tiap ternak sehingga sapi bisa berproduksi dengan maksimal.
({UNTUK MEMENUHI TUGAS II “EKOLOGI HEWAN” BIOLOGI UMM})