Sabtu, 10 Desember 2011

HASIL PRESENTASI KELOMPOK 3 DAN 4 DAN JUGA PERMASALAHAN YANG HARUS DIBAHAS FALAM PRESENTASI TERSEBUT


PRESENTASI KELOMPOK 3 DAN 4
OLEH : KHANIVIYAH
DOSEN : BPK. HUSAMAH Spd.
Pada tanggal tgl 1 november 2011 jam 3.15  kelas Biologi 3C FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG, kembali mengadakan belajar bersama pada mata kuliah EKOLOGI TUMBUHAN. Dengan presentasi oleh kelompok 3 dan ke 4. Sebelum memulai presentasi dari kedua kelompok tyersebut dosen EKOLOGI TUMBUHAN  menerangkan sedikit masalah tentang pokok2 pembahasan yang akan disampaikan oleh kelompok tersebut.
Yang pertama dimulai dari kelompok 3 yaitu membahas tentang PENGARUH CAHAYA MATAHARI DAN  SUHU  TERHADAP TANAMAN. Yang dipresentasikan oleh saudara fFatih Bisriyah, Ulfah Hanum, dan Chicko Pamal. S. Pada pembahsan mereka, mengatakan bahwa cahaya dalah faktor lingkungan yang sangat penting sebagai sumber energi yang utama bagi makhluk hidup sebagai fotosintesis. Sedangkan aspek yang terdapat pada pengaruh cajaya ini sendiri adalah kualitas cahaya /komposisi panjang gelombang, dan intensitas cahaya atau kandungan energi dari cahaya.
Selanjutnya adalah peranan cahaya matahari yaitu yang pertama sebagai fotoperiodisme yaitu respon suatu organisme terhadap lamanya penyinaran sinar matahari. Yang disini terdapat 3 tanaman yaitu tanaman berhari panjang contohnya tanaman bayam, tanaman berhari pendek contohnya kedelai, dan tanaman berhari netral contohnya matahari. Peranan yang kedua adalah fotoenergetic yaitu pertumbuhan yang dipengaruhi oleh banyaknya energi yang diserap dari sinar matahari oleh bagian tanaman contohnya pada fotosintesis. Peranan yang ketiga adalah fotodestruktif yaitu tingginya intensitas cahaya yang mengakibatkan fotosintesis semakin tidak bertambah lagi karena tanaman mengalami batas titik jenuh. Peranan yang keempat adalah fotomorgenesis yaitu pengendalian morfogenesis oleh cahaya. Dan peranan yang terakhir atau yang kelima adalah fotrotropisme yaitu pergerakan pertum buhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya.
Selanjutnya adalah strategi adaptasi tumbuhan terhadap cahaya yaitu tanaman yang tahan (mampu tumbuh) dalam kondisi cahaya yang terbatas. Tang kedua adalah tanaman yang tidak mampu tumbuh dalam kondisi cahaya terbatas. Karakteristik tumbuhan itu sendiri berdasarkan cahaya adalah dibagi menjadi dua yaitu Heliophyta yaitu tumbuh pada tempat yang mempunyai intensitas cahaya yang tinggi contohnya tanaman jagung, yang kedua adalah sciophyta yaitu tumbuh baik dalam cahaya yang rendah.
Pengertian dari suhu adalah slah satu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup termasuk tumbuhan. Terdapat karakteristik suhu diantaranya adalah komosisi dan warna tanah, kegemburan dan kadar air tanah, kerimbunan tumbuhan, iklim mikro perkotaan, da kemiringan lereng dan garis lintang.
Pada presentasi ini juga terdapat partanyaan yang belum terselesaikan dan masi di pertanyakan yaitu masalah pada tanaman apel, sudah diketahui bahwa tanaman apel itu lebuh baik ditanaman pada daerah yang atau dataran tinggi kenapa?apabila tanaman apel tersebut ditanam pada daerah yang rendah apa tanaman apel tersebut dapat tumbuh,,,,,,dan juga apabila pada daerah dataran tinggi tersebut mengalami pergantian musim apakah tanaman apel tersebut tetap akan tumbuh dan berbuah?

Pada kelompok yang ke 4 adalah tentang lingkungan biotik dan abiotik. Yang dipresentasikan oleh Intan Indramayu, Yulius Susanto, dan Siti Mysliyani. Pada presentasi kelompok 4 ini didapatkan bahwa pengertian dari Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Pada lapisan-lapisannya terdapat : Troposfer,  Statosfer, Mesosfer , Termosfer, Ionosfer, dan  Eksofer.
Selanjutnya adalah efek dari rumah kaca dalah disebabkan karena meningkatnya jumlah CO2 dan gas-gas  Lainnya di atmosfer serta meningkatnya jumlah pembakaran (organik maupun anorganik).
Selanjutnya adalah Angin merupakan gerakan atau Perpindahan dari suatu massa udara dari satu tempat ke lain secara horizontal. Angin juga merupakan unsur penting bagi tanaman, karena angin dapat mengatur penguapan / temperatur, membantu penyerbukan, membawa uap air,membawa gas – gas yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Fungsi Angin : Mengangkut udara dingin atau hangat, Menggerakan awan dan kabut , Mencampurkan udara sehingga perubahan suhu tidak terlalu mencolok, Mempengaruhi tumbuhan secara langsung ataupun tidak langsung. Faktor Terjadinya Angin : Gradien, Letak Tempat, Tinggi Tempat, dan Waktu. Angin sangat membantu dalam proses penyebaran tumbuhan, contohnya: tebu, rumput, alang-alang,dll.
Air merupakan sumber kehidupan yang tidak Dapat tergantikan oleh apa pun juga.Tanpa air seluruh organisme tidak akan dapat hidup. Ada 3 macam Bentuk air di alam dan siklus air yaitu : Uap ai adalah gas yang terjadi dari proses penguapan air (H2O) ,Hujan uap air di atmosfir yang mengembun menjadi butir-butir air dan jatuh di tanah , dan Air tanah air yang terdapat di bawah permukaan tanah dan tidak dapat dilihat secara langsung. Air tanah ditemukan pada lapisan akifer yaitu lapisan yang bersifat porous (mampu menahan air) dan permeable (mampu memindahkan air). Pada air hujan terdapat tiga jenis hujan yaitu: Hujan konvergensi dan frontal, Hujan orografik, dan hujan konfektif.Selanjutnya peranan air pada tumbuhan yaitu Struktur Tumbuhan Sebagai Penunjang, Alat Angkut , Pendinginan , Pelarut dan medium reaksi biokimia, Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan sel dan pembesaran sel), dan Bahan baku fotosintesis.
Pada kelompok ini masalah yang didapatkan adalah masalah efek rumah kaca tersebut apa dan dampak dari rumah kaca tersebut apa? ( oleh Alif Surya Ningsih)
Dan juga pengertian dari angin dalah dan dan juga apa pngertian dari angin darat dan angin laut. Dan juga mengapa angin pada waktu malam hari lebih dingin daripada siang hari......
Untuk maslah tersebut membutuhkan jawaban dan pendapat dari saudara-saudara  BIOLOGI 3C agar masalah tersebut dapat dipecahkan demikian rangkuman yang dapat saya nuat untuk kekurangannya kami moho maaf.
FIGHTING......^_*

Jumat, 25 November 2011

RANGKUMAN HASIL PRESENTASI KELOMPOK 1 DAN 2 MATAKUL EKOLOGI TUMBUHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dosen Ekologi Tumbuhan :Bpk. Husamah .spd
Oleh                            : Khaniviyah
Pada hari kamis tanggal 24 November 2011 kelas Biologi 3C melakukan diskusi bersama yang di laksanakan oleh kelompok 1 dan kelompok 2. Yang dilakukan di GKB1 lantai 517. Pada hasil diskusi kelompok 1 yang menjelaskan tentang pengertian dasar ekologi tumbuhan yang dipresentasikan oleh Eko Ahmat Pranoto dengan Fauzi Rohman yang di moderatori oleh Hasan Ibrahim, dalam diskusi tersebut di jelaskan bahwa pengertian dari ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Disana dijelaskan adanya manfaat yang didapatkan yaitu manfaat dalam perkotaan dan manfaat dalam pertanian,yang menjadi perdebatan didalam forum diskusi tersebut adalah pada manfaat didalam pertanian dicantumkan didalam slide PP, bahwa diantaranya dalah “mengontrol gulma” yang ditanyakan dalam manfaat ini dalah tujuan dari mengontrol gulma ini apa dan proses dari mengontrol gulma ini bagaimana?. Pada manfaat inibanyak sekali proses yang bisa dilakukan diantaranya adalah dengan proses kimia dengan pemberian pestisida, proses hayati atau ramah lingkungan dengan cara membersihkan setiap hari atau setiap sore di sekitar pemetaan sawah, ada  juga dengan tidak mengairi atau memberi air setelah pemanenan sehingga biji-biji yang tertinggal dapat hancur dan tidak dapat tumbuh lagi. Dan juga terdapat sinekologi dan autekologi yang diantaranya adalah, pada sinekologi terdapat: bersifat eksperimental induktif, kuantitatif, dapat dilakukan dengan persen dan rancangan percobaan. Sedangkan pada autekologi yaitu bersifat filosofis deduktif, dan deskriptif. Pada sinekologi ini di dapatkan bahwa yang dimaksud dengan sinekologi adalah ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu. Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman nasional, dan lain sebagainya. Sedangkan pada autekologi didapatkan definisi ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. Contoh autekologi misalnya mempelajari sejarah hidup suatu spesies organisme, perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan. Dan juga pada hasil forum tersebut juga mendebatkan adanya manfaat pemetaan dikantakn atau dijelaskan oleh Eko bahwa dilakukan pemetaan pada Taman Nasional sehingga dan pos penjagaan pada taman tersebut sehingga orang lain tidak dapat masuk sembarangan.
Pada foru, diskusi yang ke 2 adalah tentang Tumbuhan Dlam Lingkungan yang dipresentasikan oleh Danang Putra dan Hasan Ibrahim yang dimoderatori oleh Cicko Pamal .S pada forum diskusi ini didapatkan bahwa pengertian linkungan adalah tempat dimana makhluk hidup itu tinggal, menyesuaikan diri dan saling berinteraksi membentuk suatu kehidupan bersama. Lingkungan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro.pada linkungan makro yait lingkungan yang berpengaruh secara umum/ regional. Sedangkan pada lingkungan mikro adalah lingkungan yang paling dekat dengan tanaman yang secara potensial yang berpengaruh terhadap organisme tersebut. Perbedaan pada lingkungan makro dan lingkungan mikro adalah pada faktor hormon yaitu hormon fauksin, dan penyinaran. Pada tumbuhan dalam lingkungan ini terdapat faktor pembatas yaitu suatu yang dapat menurunkan tingkat jumlah dan perkembangan suatu ekosistem, pada faktor ini terdapat 2 hukum yang mendasarinya yaitu hukum toleransi SHELFORD yaitu hukum yang menerangkan lengkap dan tidaknya suatu kompleks-kompleks keadaan. Yang ke 2 adalah hukum toleransi LEIBIG yaitu hukum yang menerangkan bahwa tumbuhan harus memiliki bahan-bahan penting untuk pertumbuhan. Macam-macam dari faktor pembatas adalah temperatur yaitu pada evapotranspirasi,radiasi sinar dan interaksi cahaya yaitu pada tumbuhan berhari panjang dan tumbuhan berhari pendek, air, lamanya penyinaran, kelembapan yaitu semakin tinggi kelembapan semakoin lambat evapotranspirasinya dan semakin kecil kelembapannya semakin cepat pula evapotranpirasinya, garam biogenik, arus dan tekanan, tanah, dan api. Selanjutnya adalah linkungan yang dibagi menjadi ruang lingkup yaitu lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Pada lingkungan abiotik ini terdiri dari komponen-komponen benda tak hidup yang menunjang kehidupan. Sedangkan pada lingkungan biotik adalah terdiri dari komponen-komponen yang berasal dari makhluk hidup.
Demikian hasil presentasi yang didapat pada forum diskusi yang dilakukan oleh kelompok 1 dan 2 oleh Biologi 3C.

Selasa, 04 Oktober 2011

AUTEKOLOGI DAN SINEKOLOGI

Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan antar komponen dalam sistem. Ini jelas membuktikan bahwa ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta dengan semua komponen yang ada di sekitarnya.

Di dalam ekologi tumbuhan ada dua bidang kajian, yaitu Autekologi dan Sinekologi.
• Autekologi, yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. Contoh autekologi misalnya mempelajari sejarah hidup suatu spesies organisme, perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan. Jadi, jika kita mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan lingkungannya, maka itu termasuk autekologi. Contoh lain adalah mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica) di padang alang-alang,danlainsebagainya.

• Sinekologi, yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu. Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman nasional, dan lain sebagainya.
Dari segi autekologi, maka bisa dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis pohon yang sifat kajiannya mendekati fisiologi tumbuhan, dapat juga dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis binatang liar atau margasatwa. Bahkan dalam autekologi dapat dipelajari pola perilaku suatu jenis binatang liar, sifat adaptasi suatu jenis binatang liar, maupun sifat adaptasi suatu jenis pohon. Dari segi sinekologi, dapat dipelajari berbagai kelompok jenis tumbuhan sebagai
Suatu komunitas, misalnya mempelajari pengaruh keadaan tempat tumbuh terhadap komposisi dan struktur vegetasi, atau terhadap produksi hutan. Dalam ekosistem bisa juga dipelajari pengaruh berbagai faktor ekologi terhadap kondisi populasi, baik populasi tumbuhan maupun populasi binatang liar yang ada di dalamnya. Akan tetapi pada prinsipnya dalam ekologi tumbuhan, kajian dari kedua segi (autekologi dan sinekologi) itu sangat penting.
Ekologi tumbuhan berusaha untuk menerangkan rahasia kehidupan pada tahapan individu, populasi dan komunitas. Ketiga tingkat utama ini membentuk sistem ekologi yang dikaji dalam ekologi tumbuhan. Masing-masing tingkatan adalah bersifat nyata, tidak bersifat hipotetik seperti spesies, jadi dapat diukur dan diobservasi struktur dan operasionalnya. Individu dan populasi tidak terpisah-pisah, mereka membentuk asosiasi dan terorganisasi dalam pemanfaatan energi dan materi membentuk suatu masyarakat atau komunitas dan berintegrasi dengan faktor lingkungan di sekitarnya membentuk ekosistem.
Berdasarkan tingkat integrasinya maka secara ilmu, kajian ekologi tumbuhan dapat dibagi dalam dua pendekatan, yaitu sinekologi dan autekologi. Sinekologi, berdasarkan falsafah dasar bahwa tumbuhan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang dinamis. Masyarakat tumbuhan dipengaruhi oleh dua hal, yaitu keluar masuknya unsur-unsur tumbuhan dan turun naiknya berbagai variabel lingkungan hidup. Dalam sinekologi komunitas tumbuhan atau vegetasi mempunyai perilaku sebagai suatu organisma utuh. Vegetasi bisa lahir, tumbuh, matang dan akhirnya mati. Dua bidang kajian utama dalam sinekologi adalah bidang kajian tentang klasifikasi komunitas tumbuhan dan bidang kajian tentang analisis ekosistem.
Autekologi, falsafah yang mendasarinya adalah dengan memandang tumbuhan sebagai ukuran yang menggambarkan kondisi lingkungan sekitarnya. Clements menyatakan bahwa setiap tumbuhan adalah alat pengukur bagi keadaan lingkungan hidup tempat ia tumbuh. Dalam hal ini paling sedikit yang dimaksud dengan alam lingkungannya adalah iklim dan tanah. Dari kajian ini lahir bidang kajian yang menilai bahwa tumbuhan adalah sebagai indikator alam atau indikator lingkungan hidup. Bidang kajian ini dikenal dengan ekologi fisiologi.
Autekologi memperhatikan kondisi dan tanggapan individu spesies tanaman dalam habitat mereka. Selama evolusi, tumbuhan telah menempati setiap habitat terestrial dengan kondisi mulai dari iklim tropis, es abadi, padang rumput, padang gurun dan tempat dengan salinitas tinggi dimana kandungan nutrisinya yang sangat rendah. Kondisi lingkungan yang berbeda ini mengharuskan tanaman untuk beradaptasi.
Subyek dari autekologi adalah hasil dari proses tersebut, yaitu untuk menemukan ciri yang memungkinkan individu tanaman untuk berkembang di bawah kondisi tertentu. Tanggapan yang mungkin terhadap lingkungan adalah reaksi biokimia sampai dengan perubahan morfologi. Tanaman terdiri dari berbagai macam bentuk, dari tumbuhan raksasa yang berusia ratusan tahun di hutan hujan tropis dengan siklus hidup yang dimulai dari perkecambahan untuk pembentukan biji dalam hitungan abad, sampai pada spesies tahunan di daerah kering yang membentuk biji hanya dalam waktu beberapa hari. Ciri yang dimilki oleh tanaman untuk menanggapi keadaan lingkungan adalah pada struktur dan fisiologi. Jadi autekologi adalah keseluruhan ekologi tanaman, memperhatikan reaksi pada tingkatan organ individu (misalnya, tunas, ukuran daun, kedalaman akar) atau hubungan antar organ (misalnya, penyebaran materi antara pucuk dan akar, regulasi dari koordinasi akar dan pucuk). Ekologi individu tanaman menyajikan hubungan antara stres fisiologi dengan kondisi lingkungan.
• Keseluruhan ekologi tanaman dapat dibagi dalam beberapa cara. Individu tanaman akan mengatur berbagai komponen dan menjaga keseimbangan mereka, antara lain:
Keseimbangan suhu, suhu yang diperlukan tidak berlebihan

• Keseimbangan air, kondisi aktif dimungkinkan jika sel dalam kondisi air yang cukup

• Keseimbangan nutrisi, pertumbuhan akan terjadi hanya dengan adanya elemen esensialdalamnutrisi

• Keseimbangan karbon, diperlukan untuk mensuplai organ yang ada untuk pertumbuhan dan reproduksi.
Sinekologi adalah tingkatan lebih besar dalam ekologi tanaman, perluasan populasi berdasarkan perbanyakan dan persebaran. Sinekologi tidak melihat individu sevara sendiri, melainkan perilaku populasi baik secara spasial maupun temporal, terdiri dari pertumbuhan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Dalam sinekologi, spektrum yang luas dari respon di tingkat selular dan seluruh tanaman tergantikan oleh keanekaragaman yang besar pada spesies (350.000 spesies tanaman vaskular) yang menentukan komposisi proporsi yang berbeda pada vegetasi permukaan bumi. Beberapa hal yang menjadi pokok bahasan dalam sinekologiadalah:
Interaksi antara tanaman dan lingkungannya
• Interaksi antara tanaman dengan hewan

• Interaksi antar tanaman
sumber :
http://edubiology.blogspot.com/2011/05/ekologi-tumbuhan-berbasis-pendekatan.html
Revew jurnal penelitian
Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Headline BATU (jurnalberita.com) yang berjudul Akibat Pupuk Kimia, Lahan Apel di Batu Rusak dari situs http://jurnalberita.com/2011/01/akibat-pupuk-kimia-lahan-apel-di-batu-rusak/
Jurnal penelitian ini termasuk dalam pembagian autekologi karena pada jurnal tersebut menerangkan dari proses tersebut, untuk menemukan ciri yang memungkinkan individu tanaman apel untuk berkembang di bawah kondisi perawatan tanaman tersebut. Dan juga untuk menjaga kesuburan tanah diperlukan nutrisi ataupun pupuk yang baik untuk kesehatan tanaman apel di daerah Batu malangan.
Pada jurnal tersebut, Hari membeberkan, uji laboratorium itu sudah dilakukan berkali-kali oleh pihak swasta atau perguruan tinggi di Malang. Hasilnya menunjukkan di dua desa itu kondisi tanahnya paling rusak. “Hal itu sangat mempengaruhi kualitas apel yang ditanam dan akan semakin menurun hasil panen,” terangnya.
Hari melanjutkan, penggunaan pupuk kimia yang terus menerus tanpa diimbangi dengan pupuk organik itu, akan merusak struktur tanah menjadi asam. Kalau kondisi tanah jadi asam maka akan menyebabkan banyak unsur hara dalam kondisi terikat dan tidak dapat dimobilisir ke tanaman. Akibatnya, produktivitas tanaman menjadi rendah.
Untuk meningkatkan produksi, biasanya petani harus menambah dosis pupuk kimia sehingga melebihi dosis yang dianjurkan. Akibatnya, tanah akan semakin rusak, disebabkan oleh pemakaian pupuk kimia yang berlebihan.
Oleh karena itu, dibutuhkan upaya revitalisasi tanah dengan banyak memberikan bahan organik. “Ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi tanah seperti semula. Sehingga kualitas tanaman juga tetap terjaga,” kata politisi dari PKPB ini.
Dia juga menambahkan, untuk memberdayakan kembali sumber daya lokal yang dimiliki, misalnya petani bisa gunakan pemanfaatan pupuk kompos organik untuk mengurangi penggunaan pupuk.
Dari jurnal diatas dapat kita simpulkan bahwa autekologi pada tanaman apel di daerah batu malangan tersebut adanya interaksi tanaman apel dengan likungan, tanah dan juga cara masyarakat tersebut merawat tanaman apel dengan sebaik mungkin. Dengan adanya pemilihan pupuk kimia yang baik dapat menjadikan tanaman apel di daerah batu malang dapat menjadi subur dan menghasilkan panenan yang melimpah.

Selasa, 27 September 2011

AL-QURAN TENTANG AWAN

Para ahli sains telah mempelajari berbagai macam awan dan mengerti bahwa awan yang menimbulkatahap tertentu n hujan (awan hujan dibentuk menurut sistem tertentu dan melalui tahapan-tahapan tertentu pula yang terhubung dengan model angin dan mendung yang tetap.
Salah satu dari awan yang menimbulkan hujan adalah yang disebut dengan ‘awan cumulonimbus’ yang behubungan dengan badai guruh. Ahli meteor (meteorologis) telah mempelajari bagaimana awan cumulonimbus terbentuk dan bagaimana awan ini menghasilkan hujan, hujan es dan kilat. Mereka menemukan bahwa awan kumulonimbus pergi melalui beberapa tahap berikutuntuk menghasilkan hujan :
1. Awan didorong oleh angin : awan cumulonimbus mulai terbentuk ketika angin mendorong beberapa bagian kecil dari awan (kumulus) menuju dimana awan-awan berkumpul.
2. Penggabungan : kemudian awan yang kecil bergabung bersama membentuk awan yang lebih besar.
3. Penumpukan : ketoka awan kecil bergabung bersama, updraft di dalam awan yang lebih besar meningkat. Updraft yang dekat dengat pusat awan lebih kuat dari pada updraft yang ada ditepi. Updraft ini menyebabkan tubuh awan berkembang secara vertikal (ke atas), maka awan-awan bertumpuk-tumpuk. Perkembangan secara vertikal ini menyebabkan tubuh awan merentang kepada daerah-daerah yang lebih dingin dari atmosfer dimana tetesan hujan dan butiran es terbentuk dan mulai berkembang makin besar. Ketika tetesan air dan butiran es ini menjadi beban yang sangat berat bagi updraft, mereka mulai jatuh dari awan sebagai hujan, butiran es, dan sebagainya. Allah berfirman dalam Al-quran :
Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian menggumpalkan antara (bagian-bagian)nya kemudian menjadikan bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah juga menurunkan butiran-butiran esdari langit, yaitu dari gumpalan-gumpalan awan seperti gunung-gunung, maka ditimpakanNya butiran-butiran es itu kepada siapa yang di kehendaki-Nya dan di palingkan-Nya dari siapa yang di kehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilang penglihatan. (Quran 24:43)

Ahli meteorologi mengetahui detail dari pembentukan awan, struktur, dan fungsinya baru-baru ini saja dengan menggunakan peralatan seperti pesawat, satelit, komputer, balon udara, dan sebagainya untuk menyelidiki tentang angin dan arahnya, untuk mengukur kelambapan dan variasinya, dan untuk menentukan level dan variasi tekanan atmosfer.
Ayat berikut ini, setelah menyebutkan tentang awan dan hujan, berbicara mengenai hujan es dan kilat:
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya brtindih-tindih, maka kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah juga menurunkan butiran-butiran es dari langit, yaitu dari gumpalan-gumpalan awan seperti gunung-gunung, maka di timpakan-Nya butiran-butiran es itu kepada siapa yang di kehendaki-Nya dan di palingkan-Nya dari siapa yang di kehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (Quran 24:23)
Ahli metereologi mengemukakan bahwa awan cumulonimbus ini, yang menghujankan es, mencapai ketinggian 25.000 sampai dengan 30.000 kaki (4.7 s.d. 5.7 mile), bagaikan pegunungan, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran :
Dan dia mengirimkan butiran-butiran es dari gunung (awan) di langit...(Quran 24:23)
Ayat ini mungkin akan membangkitkan sebuah pertanyaan. Mengapa ayat tersebut menyatakan...’kilatnya’ketika menyatakan hujan es? bukankah ini berarti bahwa butiran es adalah faktor terbesar yang menyebabkan kilat? Mari kita lihat apa sebuah buku yang berjudul ‘Metereologi Hari Ini(Metereology Today)’,yang menyatakan tentang ini. Buku nin mengayakan bahwa awan yang menjadi bermuatan listrik ketika butiran es jatuh melalui sebuah daerah daerah di awan yang sangat dingin dan berbentuk kristal es. Ketika butiran cair bertumbukan dengan butiran es, mereka membeku ketika bersentuhan dan melepaskan panas yang terpendam. Ini untuk menjaga permukaan butiran es tetap lebih hangat dari pada kristal es di sekitarnya.
Ketika butiran es bersentuhan dengan kristal es, fenomena penting terjadi. Elektron mengalir dari objek yang lebih hangat. Oleh karenanya butiiran es terbebani elektron negatif. Efek yang sama ketika terjadi ketika tetesan yang sangat dingin bersentuhan dengan butiran esdan tiny splinter of positively charged ice break off pemicu api ini, yang terbenani partikael bermuatan positif kemudian terbawa menuju bagian awan yang lebih tinggi oleh updraft. Butiran es, yang tertinggal dengan beban negatif, jatuh menuju bagian bawah dari pada awan, sehingga bagian bawah awan menjadi bermuatan negatif. Beban muatan negatif ini kemudian di tembakkan ke bumi sebagai kilat. Kita bisa menyimpulkan dari keterangan ini bahwa butiran es adalah faktor utama yang menimbulkan kilat.
Informasi tentang kilat ini hanya di temukan baru-baru ini saja. Sampai dengan 1600 abad, ide Aristotle tentang meteorologi masih dominan. Sebagai contoh dia menyatakan bahwa atmosfer berisi dua macam uap, basah dan kering. Dia juga mengatakan bahwa guntur adalah suara benturan antara uap kering dengan awan yang berdekatan, dan kilat adalah kobaran pembakaran dari uap kering yang tipis. Ini adalah ide-ide pada bidang meteorologi yang dominan pada masa Al-Quran diturunkan 1400 tahun yang lalu.